Musik dan Jenis Musik yang Berkembang di Asia
Musik adalah suara yang disusun demikian rupa sehingga mengandung irama, lagu,
dan keharmonisan terutama suara yang dihasilkan dari alat-alat yang dapat
menghasilkan irama Walaupun musik adalah sejenis fenomena intuisi, untuk
mencipta, memperbaiki dan mempersembahkannya adalah suatu bentuk seni.
Mendengar musik pula adalah sejenis hiburan. Musik adalah sebuah fenomena yang
sangat unik yang bisa dihasilkan oleh beberapa alat musik.
Musik dikenal sejak kehadiran manusia modern Homo sapien yakni sekitar 180.000
hingga 100.000 tahun yang lalu. Tiada siapa tahu bila manusia mula mengenal
seni dan musik. Dari penemuan arkeologi pada lokasi-lokasi seperti pada benua
Afrika sekitar 180.000 tahun hingga 100.000 tahun dahulu telah menunjukkan
perubahan evolusi dari pemikiran otak manusia. Dengan otak manusia yang lebih
pintar dari hewan, mereka membuat pemburuan yang lebih terancang sehingga bisa
memburu hewan yang besar. Dengan kemampuan otak ini, mereka bisa berpikir lebih
jauh hingga di luar nalar dan mencapai imajinasi dan spiritual. Bahasa untuk
berkomunikasi telah terbentuk di antara mereka. Dari bahasa dan ucapan
sederhana untuk tanda bahaya dan memberikan nama-nama hewan, perlahan-lahan
beberapa kosa kata muncul untuk menamakan benda dan nama panggilan untuk
sesorang.
Dalam kehidupan yang berpindah-pindah, mereka mungkin mendapat inspirasi untuk
mengambil tulang kaki kering hewan buruan yang menjadi makanan mereka kemudian
meniupnya dan mengeluarkan bunyi. Ada juga yang mendapat inspirasi ketika
memperhatikan alam dengan meniup rongga kayu atau bambu yang mengeluarkan
bunyi. Kayu dibentuk lubang tiup dan menjadi suling purba.
Manusia menyatakan perasaan takut mereka dan gembira menggunakan suara-suara.
Bermain-main dengan suara mereka menjadi lagu, hymne atau syair nyanyian kecil
yang diinspirasikan oleh kicauan burung. Kayu-kayu dan batuan keras dipukul
untuk mengeluarkan bunyi dan irama yang mengasyikkan. Mungkin secara tidak
sengaja mereka telah mengetuk batang pohon yang berongga di dalamnya dengan
batang kayu yang mengeluarkan bunyi kuat. Kulit binatang yang mereka gunakan
sebagai pakaian diletakkan pula untuk menutup rongga kayu tersebut besar
menjadi gendang.
Berikut musik-musik yang berkembang di Asia:
A. Musik Arab
Musik Arab atau Musik Al Arabia (Bahasa Arab: الموسيقى العربية /al-mūsīqā
al-‘Arabīyah) adalah musik dari Arab Saudi, termasuk beberapa genre and gaya
musik dari Arab klasik hingga musik pop arab dan musik keagamaan.
Harmoni Musik Arab
Sifat Musik Arab adalah monofonik, artinya tidak berdasarkan susunan kontrapun
atau harmoni seperti Musik Barat. Sedangkan tangga nada yang dipakai adalah
yang disebutmaqam (jamak: maqamat), yaitu susunan nada-nada yang tidak ditala
sempuna (well tempered) seperti halnya musik barat. Sifat dari monofonik ini
terlihat pada musik qasidahyang berupa nyanyian tunggal iringan rabana, jadi
melodi hanya dengan iringan pukulan irama.
Seperti diketahui juga, bahwa susunan maqam juga mengenal 1/4 nada yang tidak
dipunyai tangga nada barat (hanya 1/2 nada). Contoh adzan memiliki liku-liku
melodi yang rumit. Sehingga bisakah maqam ditulis dalam notasi barat? Jawabnya:
tidak bisa.
Dengan demikian, Musik Arab tidak ada susunan harmoninya. Sususnan melodi arab
adalah unisono, yaitu melodi diimitasi dengan suara gambus secara unisono.
Harmoni Barat untuk Tangga Nada
Minor
Biasanya Melodi Arab dipresentasikan sebagai Tangga Nada Minor dalam sistem
Tangga Nada Musik Barat, sehingga juga mengikuti kontrapun atau harmoni Musik
Barat. Dan ini yang dipakai dalam Musik Arab Modern.
Orkestrasi Musik Arab
Oleh sebab itu dalam susunan orkes simfoni, maka permainan cello biasanya
secara unisono, bukan kontrapuntis, sedangkan bass bermain secara nada dasar
menurut teori musik barat. Dan uniknya, permainan gambus memberi warna saja dan
bukan kontrapuntis.
Sejarah
Masa Pra-Islam
Musik Al Arabia berakar dari pembacaan puisi pada Masa Pra Islam yang disebut
sebagai Masa Jahiliyah. Informasi mengenai hal ini sangat sedikit, namun
dipercaya pada masa Abad V hingga VII. Pembacaan puisi pada masa itu disebut
shu`ara' al-Jahiliyah (شعراء الجاهلية) atau "Puisi Jahiliah", yang
merupakan pembacaan puisi dengan suara tinggi dan irama tertentu.
Musik pada waktu itu mempunyai peranan penting dalam Mistik, Sihir, dan Jin
(mahluk halus). Alat musik seperti Rebana, Gambus, dan Rebab. Ciptaan musik
pada waktu itu adalah sangat sederhana, yaitu membaca tangga nada Arab yang
disebut Maqam.
Permulaan
Sebelum Masa Islam
Maqam Al Arabia atau melodi pada tangga nada (moda) yang dipakai dalam Musik Al
Arbia Tradisional, ini adalah melodi yang dikembangkan pada sebagai frase,
modulasi atau improvisasi.
Al-Kindi (801–873) adalah salah seorang ahli Musik Al Arabia. Sedangkan Abu
al-Faraj al-Isfahani (897–967) menulis Kitab al-Aghani sebagai encyclopedia
kumpulan puisi dan lagu yang terdiri atas 20 jilid. Al-Farabi (872-950) menulis
tentang Musik Islamiah dengan judul Kitab al-Musiqi al-Kabir (Buku Besar
Musik). Hingga kini sistem melodi Al Arabia ciptaannya masih dipakai.
Al-Ghazali (1059–1111) menulis tentang azas-azas Musik Persia.
Masa Awal
Islam
Arabic maqam adalah moda(musik) yang dipakai dalam Musik Arab tradisional. Kata
maqam berarti jenis melodi yang disusun pada tangga nada Arab.
Al Andalusia
Bangsa Moor dari Arab pernah menjajah Spanyol dan Portugis pada tahun 711 –
1492. Sehingga budaya Spanyol dan Portugis pada waktu itu dipengaruhi oleh
budaya Arab. Budaya ini disebut dengan Moresco, yaitu pengaruh budaya orang
Arab dari Suku Moor. Peninggalan ini lebih dikenal dengan nama Budaya Al Andalusia.
Di Andalusia Spanyol pada Abad XI merupakan pusat pembuatan alat musik Arab.
Pengaruh
Musik Arab Terhadap Musik Dunia
Diperkirakan, bahwa berbagai alat musik klasik yang ada di Eropa berasal dari
Arab. Misalnya Lute berasal dari Gambus, Biola dari Rebab, Gitar dari Qitara,
dsb.
Musik troubador di Perancis mempunyai kesamaan dengan yang ada di Arab.
Misal lain, do, re, mi, fa, sol, la, si juga ada kesamaan dengan sistim Arab:
Durr-i-Mufassal - dal, ra, mim, fa, sad, lam.
Abad XVI
Bartol Gyurgieuvits (1506 - 1566) telah menjalani 13 tahun sebagai budak pada
Penguasa Ottoman. Setelah ia berhasil melarikan diri, ia menerbitkan buku De
Turvarum ritu et caermoniis di Amsterdam tahun 1544. Ini adalah sebuah buku di
Eropa yang menjelaskan tentang musik dalam kehidupan masyarakat Islam. Di
India, Kerajaan Mughal menerapkan masyarakat Islam dan Hindu.
Harem Wanita
Dahulu perbudakan meluas ke seluruh dunia. Pada masa Kerajaan Romawi perbudakan
telah berlangsung dari budak Afrika ke Pasar Wilayah Arab. Budak kulit hitam
dariZanzibar teramsuk yang terbaik dalam hal kualitas bernyanyi dan tarian.
Dalam buku Epistle on Singing Girls yang ditulis oleh Mu'tazilite dalam
Al-Jahiz pada Abad IX mengatakan bahwa para budak penyanyi dapat menghasilkan
uang berlimpah. Penulis mengatakan bahwa Budak Wanita Abyssinian dalam lelang
berharga 120,000 dinar lebih dari pada budak biasa. Suatu Festival Abad VIII
menyebutkan ada 50 budak-wanita bernyanyi dengan Gambus sebagai latar dari
Penyanyi Jamilia. Tahun 1893, kelompok Little Egypt dari Suriah membuat sensasi
pada Pasar Malam di Chicago (Amerika Serikat).
Pemain Musik
Wanita
Musisi di Aleppo (kota kedua setelah Damaskus, Suriah), Abad XVIII, Musisi Pria
memainkan Rebana, Gambus, Suling, dan Penyanyi
Pemain musik wanita. Mereka umumnya memainkan alat musik Gambus, kanun (zither,
dan ney (suling). Pada tahun 1800, berbagai alat musik militer Turki telah
masuk sebagai alat musik orkes di Eropa piccolo, cymbal, dan tambur.
Pemain musik wanita hingga 9 SM tidak ada. Mereka umumnya sebagai pasangan
dalam Catur, pembacaan puisi cinta, dalam minum anggur. Setelah serangan di
Mesir, Napoleon melaporkan tentang Kebudayaan Penguasa Ottoman. Villoteau
mengungkapkan bahwa tabu kalau pria menyanyi di hadapan pendengar wanita,
sehingga harus penyanyi wanita juga.
Sejak dahulu biasanya musik Arab diajarkan secara turun temurun, namun setelah
tahun 1800 baru ada notasi musik Arab.
Abad XX
Awal Formasi Sekuler
Musisi di Aleppo (kota kedua setelah Damaskus, Suriah), 1915.
Pada Abad XX,
Mesir adalah negara pertama yang memiliki perkembangan
kemerdekaan, setelah lebih dari 2000 tahun di bawah penjajahan negara lain.
Musik Turki, terkenal selama Kerajaan Ottoman, kemudian diganti dengan musik
nasional. Kairo menjadi pusat perkembangan musik baru.
Salah seorang penyanyi wanita yang sekuler adalah Umm Kulthum, kemudian diikuti
oleh penyanyi Lebanon bernama Fairuz. Keduanya menjadi terkenal selama Abad XX
dan merupakan penyanyi legendaris dari Musik Arab.
Pengaruh
Musik Barat
Sekitar tahun 1950 hingga 1970, Musik Arab mulai nuansa barat seperti halnya
dengan Abdel Halim Hafez. Setelah tahun 1970 beberapa penyanyi merupakan
perintis Musik Pop Al Arabia, umumnya dengan gaya barat namun dengan alat musik
dan syair arab. Sehingga terjadi campuran antara Barat dan Timur.
Setelah tahun 1990 muncul beberapa artis dengan gaya campuran Barat dan Timur
seperti Amr Diab, Najwa Karam, Samira Said, Hisham Abbas, Angham, Asalah Nasri,
Kadhem Al Saher, Mostafa Amar, Nawal Al Zoghbi, Ehab Tawfik, Mohamed Fouad, Diana
Haddad, Mohamed Mounir, Elissa, Latifa, Cheb Khaled, George Wassouf, Hakim.
Mungkin nama-nama ini masih asing bagi kita.
Tahun 1996, Amr Diab - dengan lagu Habibi ya Nour El Ain, merupakan sukses
besar di Timur Tengah bahkan di dunia bagi orang arab.
Franco Al Arabia
Bentuk Musik Barat bertemu Musik Timur, adalah sama dengan Musik Pop Al Arabia.
Ini merupakan campuran antara musik barat dengan musik timur yang dikenal
dengan istilah Musik Pop Al Arabia seperti yang dinyanyikan oleh Dalida dari Mesir,
Sammy Clarke dari Lebanon, Aldo dari Australia. Meskipun Pranco Al Arabia
adalah istilah untuk musik campuran Musik Barat dan Musik Timur Tengah, namun
ini sebenarnya suatu genre Musik Al Arabia dengan Italia, Musik Al Arabia
dengan Perancis, tentu saja termasuk Musik Al Arabia dengan gaya dan syair
berbahasa Ingris/Amerika.
R&B,
reggae, dan hip hop Al Arabia
Musik Al Arabia juga mengalami perkembangan R&B, Reggae and Hip Hop pada
waktu akhir-akhir ini. Pada umumnya dalam bentuk rapper dengan gaya musik
tradisional Musik Pop Al Arabia seperti penyanyi Ishtar dalam Habibi Sawah;.
Juga penyanyi Maroko bernama Elam Jay terhadap musik genre Gnawa yang bercampur
dengan R&B dalam judulGna witone Styla. Variasi lain adalah Musik Gnawa
dimainkan dengan gaya Musik Maroko yang diperkenalkan oleh Darga. Juga Gaya
Casablanca, mengolah campuran Musik Gnawa dengan Reggae. Seperti diketahui
bahwa artis Reggae seperti TootArd dinyanyikan pada waktu Suriah menduduki
Dataran Tinggi Golan dan Walaa Sbeit dari Israel. Pada Revolusi Tunisia, lagu
Revolusi Hijau yang dinyanyikan oleh artis Palestina adalah yang sangat
terkenal oleh Mahmoud Jrere )kelompok rap.
Shadia Mansour penyanyi Palestina keturunan Inggris, dikenal sebagai Penyanyi
Rap Hip Hop Al Arabia. Umumnya masalah tentang Palestina.
Sedangkan Darine dangan gaya R&B dan pukulan irama reggae. Hal ini membuat
kritikan dan reaksi kemersial.
Elektronika
Al Arabia
Musik Dansa Elektronika adalah genre lain yang menjadi poluler, yang
dipengaruhi oleh Musik Amerika Serikat, Musik Eropa, Musik Australia, maupun
Musik Barat lainnya. Terkadang lagu genre Musik Elektronika Al Arabia
mengabungkan alat musik elektronik dengan alat musik tradisional Timur Tengah.
Artis seperti Richii dalam lagu Ana Lubnaneyoun. Perkembangan Musik Elektronika
Al Arabia sangat dekat dengan kehidupan Klab Malam.
Jazz Al
Arabia
Jazz yang melanda dunia, juga masuk di Timur Tengah, dan muncul istilah Jazz Al
Arabia. Awalnya alat musik Saxophon diperkenalkan oleh musisi Samir Suroor,
tentunya dengan gaya oriental. Permainan Saxophone ini terlihat pada lagu-lagu
Abdel Halim Hafez, dan juga pada Kadim Al Sahir dan Rida Al Abdallah. Hal ini
terlihat jelas pada RahbaniBersaudara. Juga pada Fairuz yang diciptakan oleh
anaknya bernama Ziad Rahbani, yang juga sebagai perintis jazz oriental, terlhat
dalam penampilan Rima Khcheich, Salma El Mosfi, Latifa. Banyak karya musisi
Mohamed Mounir yang keluar pada tahun 1977.
Jazz Al Arabia juga berpengaruh pada musik jazz pada Avad XX, yaitu:
Gaya Moda dari Anouar Brahem dan Rabih Abou Khalil
Gabungan suara elektronika dari Dhafer Youssef
Gaya pop jazz dari Titi Robin dan Toufic Farroukh
Gaya akustik muda dari Hamdi Makhlouf, Amine dan Hamza M'raihi, dan Jasser Haj
Youssef
Musik Rock
Al Arabia
Tahun 1950
Musik Rock melanda dunia, termasuk pada Musik Al Arabia. Hal ini terlihat pada
kelomok Musik Rock Al Arabia yang mencamplurkan dengan Musik Heavy Metal, Musik
Alternatif Rock, berdasarkan nuansa Al Arabia.
Musik Rock Al Arabia menjadi perhatian kelompok musik di Timur Tengah seperti
JadaL dan Akher Zapheer dari Jordania, Mashrou' Leila dan Meen dari Lebanon,
Massar Egbari, Sahara rock band, Wyvern dan Cartoon Killerz dari Mesir, Khalas
dan Chaos band dari Palestine dan Acrassicauda dari Irak. Band Hoba Hoba Spirit
dari Maroko juga terkenal di wilayah Maghrebi. Sedangkan Rachid Taha dari
Aljazaiusr memainkan campuran Musik Rock dan Musik Rai.
Alat Musik
Arab Tradisional
Gambus adalah sebangsa gitar yang dipakai di Musik Arab, memiliki 6 jenis dawai
rangkap, dawai yang dipakai adalah usus kambing atau nylon, biasanya setiap
dawai rangkap sehingga ada 12 dawai semuanya, tidak ada fret (jadi seperti
biola, papan polos, nada ditentukan dengan posisi jari seperti main biola),
sedangkan plektrum disebuta dalam bahasa Arab sebagai risha (artinya bulu).
Sekarang dawai dibuat dari nylon yang dibungkus kuningan atau tembaga) seperti
dawai gitar.
Gambus (Gitar Arab)
Gambus memiliki suara rendah yang unik. Gambus Arab berbeda dengan yang ada di
Turki, Armenia, atau Yunani. Di Turki terdapat berbagai tala, dan berbeda
dengan yang ada di Arab. Nama lute di Eropa adalah berasal dari Arab, yaitu al
oud.
Qanun
(Kecapi Arab)
Qanum adalah alat musik dawai seperti kecapi atau zither yang berasal dari
Harpa Mesir, dan dimainkan sejak Abad X, kemudian dibawa ke Eropa pada Abad
XII. Arti Qanun sebenarnya adalah Hukum.
Bentuk Qanun adalah seperti trapesium dengan papan suara yang datar untuk 81
dawai, di mana dibagi 3 kelompok akord. Cara memainkan adalah dengan meletakkan
diatas pangkuan atau meja, dibunyikan dengan petikan jari di mana terdapat 4
plektrum dipasang pada ujung 4 jari (bukan jempol) setiap tangan, dawai ditumpu
oleh penunjang (brigde) pada kulit domba atau ikan yang menutupi sebagian qanun
yang segi empat (jadi suara dibuat dengan resonansi kulit domba/ikan tersebut).
Pemain juga akan membuat Maqam baru dengan tangannya, termasuk untuk modulasi.
Pemain maestro qanun adalah: Muhammad El 'Aqqad (Mesir), Abraham Salman (Iraq).
Nay (Serunai Arab)
Nay (bahasa Parsi berarti reed atau yang dipakai untu Clarinet), atau kalau di
Sumatera disebut Serunai. Alat ini memiliki 9 sambungan, dengan 6 lubang
(seperti pada suling bambu) dan 1 lubang dibawah untuk jempol (seperti pada
rekorder). Berbagai panjang untuk setiap tala nada. Cara meniup seperti suling,
untuk nada tinggi dengan tiupan lebih. Meskipun kelihatan sangat sederhana,
namun cukup sulit, terutama kalau mau mendapat suara khusus harus
berpengalaman.
Maetro nay adalah: Bassam Saba (Lebanon).
Rebana (Tamborin Arab)
Rebana yang dikenal di sini adalah berasal dari Arab,
terutama dipakai untuk Qasidah, Musik Melayu, maupun Dangdut, yang juga kita
kenal dengan bama tambourine (di Arab disebut sagaat. Ukuran bervariasi, kalau
dalam musik Dangdut disebut kendang dengan kulit lembu, dan suling dari bambu,
namun di Arab biasanya memakai kulit domba (banyak di sana) atau kulit ikan.
Ukurannya biasanya dengan diameter 20 cm dan tinggi 8 cm, diberi krincingan
tembaga sebanyak 5 pasang.
Karena kulit domba atau ikan sangat sensitif terhadap kelembaban udara, maka
sebelum main mereka sering memanaskan di atas api lebih dahulu. Oleh sebab itu
mereka sering membawa cadangan. Sejak tahun 1980, sudah ada yang modern, dibuat
dari aluminium atau palstik, kemudian kulitnya diganti dengan plastik juga
(tentunya hal ini untuk menjaga kestabilan terhadap kelembaban udara). Malah
ada rebana yang dapat ditala seperti halnya timpani.
Maestro rabana adalah: Mohamed El 'Arabi (Mesir), 'Adel Shams Eddine (Mesir),
Hossam Ramzi (Mesir).
Buzuq (Mandolin Arab)
Kata buzuq berasal dari Turki, pada masa prajurit Ottoman, yang berarti kepala
terbakar. Awalnya alat musik ini dibuat dari sepotong kayu tunggal yang
dipotong dan digerus, namun sekarang sudah berupa beberapa lapis kayu untuk
membentukny, dan juga putaran dawai sudah dengan mekanik seperti gitar.
Alat musik ini mempunyai papan jari yang panjang dan dawai logam, dimainkan
dengan petikan plektrum tanduk, sekarang dari palstik. Dawai logam memberi suara
yang nyaring, baiasnya dimainkan secara tunggal dan tidak dalam kelompok
pemusik Arab (band), dan biasa dijumpai di Suriah, Lebanon, Palestina, dan
Yordania, terutma dalam hubungan dengan Musik Gypsy.
B. Musik India
A. Sejarah Perkembangan Musik India
Musik India, perkembangan musik India dimulai kira-kira sejak abad ke-2 setelah masehi. Bangsa Arya yang bermigrasi ke India membawa pengaruh yang besar terhadap perkembangan musik di India. Musik bagi bangsa India memiliki arti tersendiri, yang pengaruhnya sangat besar terhadap magis, religius, kesusastraan, ilmu, dan seni lainnya.
Permulaan dan inspirasi bagi musik India adalah memuja para dewa dan dewi. Menurut legenda, dewa Shiwa yang menciptakan suara, irama, dan tari-tarian yang lalu Ia turunkan lewat orang bijak dan diajarkan kepada manusia. Seorang guru yang bernama Narada adalah seorang musisi spiritual dan penyanyi yang menulis buku risalah tentang musik naradasiksa. Guru bernama Barata yang menulis Natyasastra yang berisikan tentang musik, tarian dan drama.
Sebuah tradisi yang sejak dulu tidak tertulis sangat sulit untuk dilacak untuk dievaluasi. Namun sumber-sumber musik India kuno dapat ditemukan di Sarna Verda. Berisikan ikhtisar dari nyanyian-nyanyian yang dinyanyikan jaman dulu oleh pendeta brahma kepada dewa-dewi vedic.(sekitar 100 – 600 BC) Sarna Verda juga menjelaskan tentang 7 not dalam scale dan 3 macam instrumen. Yaitu Vina (instrumen musik dengan 7 senar), Veni (suling), dan dundubhi (drum).
Setelah periode vedic, memasuki periode klasik India muncul adanya teori mengenai grama (scale), murchanna (modes), dan jati (spesies). Musik secara bertahap menjadi lebih terarah dan kompleks.sebelum era Kristen musik telah berkembang sebagai musik sekuler di India.
Kehadiran agama islam juga sangat berpengaruh terhadap perkembangan musik di India di mana terjadi peleburan dua budaya yang berbeda yaitu India dengan budaya Persia, Arabia, sampai Mesir. Jenis musik baru dan alat musik baru bermunculan. Di era inilah instrumen Vina berkembang menjadi Sitar. Salah satu hal yang paling menarik dari perkembangan musik di periode islam adalah penggabungan seni musik dengan seni lukis.B. Ragam Musik India
Di india, ada suatu jenis musik yang bernama Raga (yang memiliki arti : colour atau mood) dipakai di dalam musik klasik india. Jenis musik raga dimainkan pada waktu yang berbeda-beda atau biasanya dihubungkan dengan musim. Musik klasik yang dipakai dalam india itu adalah raga, dan selalu raga. Kalau bukan musik klasik yaitu seperti yang ada di film-film india yang populer atau ghazals terkadang memakai raga di dalam komposisi musik mereka. Ragini merupakan sebutan jika yang memainkan musiknya adalah wanita.
Raga menggambarkan suatu bentuk regenerasi dari latihan melodi. Itu juga merupakan suatu set dari peraturan untuk membentuk suatu melody. Menggambarkan aturan untuk ke atas (aaroha) dan down (ayroha) skala. Yang mana swaras harus mencari lagi dan not mana yang harus digunakan lebih sparingly, not mana yang harus sung dengan gamak, phrase yang harus digunakan, phrase yang harus dibuang dan begitu selanjutnya. Hasilnya adalah suatu framework yang nantinya dapat digunakan untuk menggabungkan atau mengimprovisasi melodi, membiarkan untuk suatu variasi yang tak berkesudahan dengan satu set not.
Musik tradisional India
adalah jenis kesenian musik tradisional dari India. Walaupun India memiliki wilayah yang sangat luas dan beranekaragam kebudayaan, namun mewarisi tradisi bermusik yang sama. Musik telah bermula sejak lama di India dan tradisi tersebut terus diwariskan. Dikarenakan negeri ini adalah tempat lahir agama Buddha, pengaruh musiknya mengalir ke banyak negara bersamaan dengan agama tersebut. Sumber terawal adalah sebuah kitab kuno Natya Shastra mengenai pentas dramayang diiringi tarian dan musik. Sistem musik kuno India dijelaskan dengan 22 pembagian oktafyang menghasilkan 2 buah tangga nada dengan 7 bunyi dasar. Setiap bunyi di kedua tangga nada dapat berperan sebagai bunyi pertama sehingga membuat kesemuanya menjadi 14 bunyi. Kitab tersebut juga menjelaskan mengenai karakter emosional dari tiap bunyi. Bagian utama dari konsep musik India adalah mode yang dinamakan ragas. Ritme dalam musik India dibangun dari blok bangunan yang lebih kecil ke yang lebih besar, sebuah konsep yang berpengaruh dalam musik barat mulai abad ke-20. Ritme dasar ini dinamakan talas. Pada dasarnya ritme musik India monodik (monoton) yang hanya terdiri dari satu melodi yang mengalun melawan melodi yang lebih rendah, dan pada melodi lainnya dikuti tabuhan gendang. Musik umumnya dimainkan untuk hiburan namun sumber aslinya adalah ritual agama Hindu. Walaupun musik India dilengkapi dengan teori yang kaya dan membutuhkan notasi, tradisinya diwariskan secara oral antara guru dan murid. Alat-alat musik India yang penting sebagian besar adalah alat musik senar dan alat musik perkusi, antara lain sitar, sarod, tambura, tabla dan vina. Alat musik tiup memainkan sedikit peran dibanding dimusik barat.
Ø Musik India modern terdiri dari:· Remixes, di mana lagu-lagu lama yang dicampur dengan ketukan cepatmembuat mereka populer di kalangan generasi muda. Biasanya ini bermain didiskotik dan di pesta.
· Fusion adalah jenis musik di mana musik klasik India dikombinasikan denganbentuk-bentuk musik barat untuk menciptakan campuran musik timur dan barat
· Indi pop, yang pada dasarnya adalah versi India dari musik pop Barat. Adasejumlah seniman muda yang mendaftar dengan perusahaan musik untuk membuat sebuah album lagu pop dalam bahasa Hindi dan bahasa daerah lainnya.
Musik India modern memiliki lebih dari pengaruh barat dan nyaris imbibes salah satu bentuk tradisional. Pada kenyataannya bahkan dasar-dasar musik klasik India, raga dan taal, telah dihapus dari komposisi terbaru dengan komposermenggunakan skala barat dan nada. Bahkan musik baru yang dihasilkanmembawa dalam gaya yang lebih tua dan memadukannya ke dalam akord Barat,sehingga menciptakan perpaduan jenis musik Timur bertemu Barat.
C. Sistem Nada Musik India
Model dasar dari reference di dalam hindu modern (yang lebih dikenal dengan shudda-bentuk dasar) adalah suatu kelompok yang sejajar dengan mode ionian western-ini disebut dengan bilawal thaat dalam musik hindu (analog carnatic akan menjadi Sankarabharanam). Dalam kedua sistem itu, the ground (atau tonic), Shadja, Sa, dan lima yang murni dibawah. Pancham, Pa, adalah bentuk yang benar dan nada penuh makna. Dalam sistem hindu, didalam hal memberikan mode 7 nada, kedua, ketiga, enam dan ke tujuh nada bisa menjadi alami (shudda, ‘alami’) atau flat (komal, ‘halus’) tapi tidak pernah tajam dan nada ke 4 bisa alami atau tajam (tivra) tapi tidak pernah flat. Membuat 12 nada didalam dunai barat sejajar dengan skala kromatik (dunia barat yang tidak hermonis menganmbil kesamaan seperti, untuk contoh, A# dan B b jangan menentukan); Dalam suatu dunia barat secara teoritis mempunyai not C, D b, D, E b, E, F, F#, G, A b, A, B b, B. Sistem Carnatic mempunyai hanya 3 versi – rendah, sedang, lebih tinggi – untuk semua nada kecuali Sa, Ma dan Pa. Ma memiliki 2 versi (rendah dan tinggi), ketika Sa dan Pa adalah invarian. Raga dapat juga menjelaskan perubahan microtonal kepada skala ini : suatu flatter kedua, suatu sharper seventh dan seterusnya.
Semenjak abad ke-19 India memiliki susunan tangga nada yang tetap. Dalam satu oktaf telah ditetapkan terbagi menjadi 22 syurti ( interval ) yang tidak sama. Deretan nada pokok pada musik India ada 2, yaitu sa-grama dan me-grama. Masing-masing dari deretan nada pokok tersebut memiliki tujuh nada yang dapat dinaikkan atau diturunkan dengan berbagai cara.
D. Alat Musik India
1. Esraj
2. Bulbul Tara
3. Talking Drum
4. Tuned Drum
5. Mini-Djembe
6. Tambourine
7. Misc. Wooden flutes
8. Maracas
C. Musik Cina
Sejarah Perkembangan Musik Tradisional ChinaMusik nasional China bersejarah lama. Sejak berdirinya Republik Rakyat China pada tahun 1949, musik nasional China telah mengalami perkembangan yang sangat besar. Selama belasan tahun ini, para musikus nasional China selain mengadakan pertunjukan dalam negeri, juga sering mengadakan pertunjukan di luar negeri. Sejak tahun 1998, Orkes Musik Nasional Pusat China telah berturut-turut untuk lima tahun mengadakan konser nasional pada hari Festival Musim Semi China di Aula Emas Wina Austria, dan ini telah menjadi salah satu acara penting dalam kehidupan musik di Wina. Selain Aula Emas Wina, musik tradisional China juga dipentaskan di banyak panggung lainnya di dunia, antara lain, Aula Musik Carnegie Amerika dan Aula PBB di Jenewa. Pertunjukan menarik musikus nasional China memungkinkan dunia menghayati keistimewaan musik tradisional China.
Penilaian baik para penonton dalam dan luar negeri juga mendorong komponis China menciptakan lebih banyak karya musik yang berciri khas bangsa Tionghoa dan zaman sekarang. Secara tradisional, pertunjukan musik nasional kebanyakan diadakan dalam bentuk konserto atau solo, sedangkan sekarang banyak musikus muda secara kreatif dan luwes mengadakan pertunjukan musik dengan mengkombinasikan berbagai macam alat musik, sehingga pertunjukannya sangat disukai penonton.
Pada awal diadakannya reformasi dan keterbukaan terhadap dunia luar pada tahun 1980-an, di China pernah muncul demam belajar main piano dan violin. Sekarang semakin banyak orang China yang lebih berminat pada alat-alat musik tradisional China. Menurut statistik pertama Persatuan Musik Gesek Nasional Tiongkok, di China terdapat satu juta orang yang belajar main alat musik Guzheng dan 800 ribu orang lain belajar main Erhu, semacam alat musik petik yang berdawai dua, dan jumlahnya masih bertambah.
Yang Chunlin adalah dirijen dan komponis terkenal di China. Ia juga adalah guru di beberapa rombongan musik amatir.Yang Chunlin mengatakan, selama Festival Musim Semi tahun depan ia akan memimpin Orkes Musik Nasional Pelajar Sekolah Kesenian Tianhua Kota Jiangyin Provinsi Jiangsu berkunjung ke Austria untuk mengadakan Konser Musik Nasional Festival Musim Semi di Aula Emas Wina. Ini mungkin merupakan konser pertama yang diadakan oleh sebuah orkes musik pelajar di Aula Emas.
Pendidikan musik nasional di China pada tahun-tahun belakangan ini mencapai prestasi yang menonjol. Di berbagai konservatori musik dan jurusan kesenian universitas keguruan diadakan mata pelajaran kejurusan musik nasional yang setiap tahun berhasil mendidik banyak pemain musik yang bertaraf tinggi. Tidak sedikit jurusan musik nasional kini juga membuka program pendidikan strata dua dan strata tiga, sehingga penelitian di bidang musik nasional lebih mendalam dan lebih profesional.
Selain itu, pemerintah China sangat mementingkan penggalian dan perlindungan terhadap musik nasional. Sejak tahun 1980-an, pemerintah China mengeluarkan dana dalam jumlah besar untuk mengorganisasi musikus dan seniman rakyat menyusun Bunga Rampai Lagu Rakyat Tk, Kumpulan Musik Nasional China, Kumpulan Musik Opera dan Kumpulan Musik Balada China. Teoris musik Feng Guangyu mengatakan, kumpulan-kumpulan itu hampir mencakupi semua musik yang tersebar di kalangan rakyat sejak adanya catatan sejarah di China.
Feng Guangyu seterusnya mengatakan, perekaman audio visual yang bersangkutan dengan ke-4 kumpulan buku itu masih berlangsung. Tujuannya ialah agar musik nasional China pada akhir abad ke-20 dan awal abad ke-21 tidak hanya dapat dibaca bahan tulisannya, tapi juga dapat didengar dan dilihat.Tokoh-tokoh musik China : Sun yan Zi,Ah Qin,Fang da tong,Fan yi chen,Lu qiao ying,Faye wong
Alat-alat musik tradisional China
Alat musik tradisional China dapat dimainkan secara solo, ataupun secara bersama-sama dalam sebuah orkes yang besar (seperti zaman dahulu di istana kerajaan) atau dalam grup-grup musik mandarin kecil. Zaman dahulu tidak ada konduktor di ensambel musik China, ataupun penggunaan partitur musik pada saat pentas. Musik biasanya telah dihapalkan oleh pemusiknya, kemudian dimainkan tanpa alat bantu, sehingga kerjasama tim amat sangat dibutuhkan. Tapi zaman sekarang ini partitur ataupun konduktor dibutuhkan, apabila jumlah pemusik cukup banyak. Alat musik China dibedakan berdasarkan :
Alat musik gesek
Erhu (二胡)- Rebab Tiongkok, badannya menggunakan kulit
ular sebagai membran, menggunakan 2 senar, yang digesek dengan penggesek terbuat dari ekor kuda.
Gaohu (高胡)- Sejenis dengan Erhu, hanya dengan nada lebih tinggi.
Gehu (革胡)- Alat musik gesek untuk nada rendah, seperti Cello.
Banhu (板胡)- Rebab Tiongkok, dengan badan terbuat dari batok kelapa dengan papan kayu sebagai membrannya.
Alat musik petik
Liuqin (柳琴)- Alat musik petik kecil bentuknya seperti buah pir dengan 4 senar.
Yangqin (扬琴)- Alat musik ini memiliki banyak senar, cara memainkannya dengan memukul dengan stik bambu sebagai pemukulnya.
Pipa (琵琶)- Alat musik petik berbentuk buah pir dengan 4 atau 5 senar.
Ruan (阮)- Alat musik petik berbentuk bulat dengan 4 senar.
Sanxian (三弦)- Alat musik petik dengan badan terbuat dari kulit ular dan dengan leher panjang, memiliki 3 senar.
Guzheng (古筝)- Kecapi yang memiliki 16 - 26 senar.
Konghou (箜篌)- Harpa Tiongkok.
Alat musik tiup
Dizi (笛子)- Suling dengan menggunakan membran getar.
Suona (唢呐)- Terompet Tiongkok
Sheng (笙)- Alat musik yang menggunakan bilah logam dengan tabung-tabung bambu sebagai penghasil suara.
Xiao (箫)- Suling.
Paixiao (排箫)- Pipa pen.
Alat musik pukul (perkusi)
Paigu (排鼓)- Gendang yang terdiri dari satu set 4 atau lebih.
鼓 (大鼓)- Tambur besar.
Chazi (镲子)- Simbal, cengceng.
Luo (锣)- Gong.
Muyu (木鱼)- Kecrek terbuat dari kayu.
Tangga Nada Musik China
Musik China menggunakan tangga nada pentatonik. Pentatonik berasal dari gabungan kata penta ( lima ) dan tonik ( nada ), sehingga pentatonik dapat diartikan sebagai tangganada yang terdiri dari lima nada. Dari tangga nada diatonik mayor ( c - d - e - f - g - a - b - c' ) yang jumlahnya 7 nada, dapat diperoleh tangga nada pentatonik dengan mengurangi 2 nada, dalam hal ini terdapat dua macam tangga nada pentatonik : 1. c - d - e - g - a - c' ( tanpa f dan b ) 2. c - e - f - g - b - c' ( tanpa d dan a ) Tangga nada pentatonik pada umumnya digunakan pada musik tradisional ( China, Jepang ) termasuk di Indonesia pada musik gamelan ( Jawa ). Khusus pada Gamelan Jawa, dua macam tangga nada pentatonik tersebut dinamakan titi laras slendro dan titi laras pelog.